Komentar Gus Dur Soal Pembubaran HTI

(Sebuah Wawancara Imajiner)
“Assalamu Alaikum Gus”
“Waalaikumus Salam”
“Gimana kabarnya Gus..?”
“Baik”
“Gus Dur sudah dengar belum kalau HTI resmi dibubarkan?”
“Lho, lha memang dulu itu belum..?!”
“Dulu itu baru proses pembubaran Gus”
“Ah kamu ini kasih info gak valid. Dari dulu sudah saya bilang, jangan cuma dibubarin, ditenggelemin aja sekalian..!”
“Tapi banyak yang bela HTI lho Gus, termasuk para pengacara”
“Yusril toh..!”
“Kok Gus Dur tahu”
“Kok tahu, kok tahu.. Lha ada Zastrow al Ngatawi yg ngasih tahu ke saya..”
“Pendapat Gus Dur sendiri gimana tentang  Yusril”
“Ya biarin aja. Namanya pengacara, orang cari makan. Gitu aja kok repot”
“Yusril bilang, katanya Perppu bisa digunakan juga untuk membubarkan NU”
“Ya itu omongan ngacau..!”
“Ngacau gimana maksud Gus Dur?’
“Lha mau mbubarin NU aja kok pakai Perppu. Lha bacakan aja Allahumma Shalli Alaaa Muhammad, nanti orang-orang NU pada bubar, sambil nyangking berkat..”
(Khel..Khel..Khel..Gus Dur tertawa, dan saya pun juga tertawa).
“Amin Rais juga menolak Perppu pembubaran Gus..”
“Amin kek, Aples kek. Gak usah diurusin. Jokowi harus jalan terus. Jokowi jangan ngurusi orang-orang pikun”
“Yang dimaksud pikun siapa Gus?”
“Sudah gak usah nanya macem-macem. Kamu nyebut Amin pilek saya jadi kambuh. Ha.ha.huasciiiinnn..”
(Gus Dur bersin-bersin)
“Tapi kalau Pak Syafii Maarif mendukung pembubaran HTI Gus”
“Ya jelas. Pak Syafii itu, walaupun orang Muhamadiyah, tapi jiwanya NU. Lha namanya aja ada maarif-nya, dan maarif itu kan lembaga pendidikan milik NU. Gitu lho..!”

“Sekarang soal ajaran HTI Gus. Mereka bilang cinta Pancasila, cinta NKRI, lha pendapat Gus Dur gimana”
“HTI bohong begitu kan sudah biasa. Mlintir kata-kata. Lha jelas yang diperjuangkan adalah khilafah gitu kok. Lalu nyebut Pancasila thoghut, nasionalisme dan demokrasi itu sistem kufur. Lha ini kan pikiran sableng..!
“Serius begitu Gus..!”
“Lha kamu ini dikasih tahu orang tua malah mbantah. Baca itu kitab al ahkam as Sulthaniyyah, baca itu tafsir Al khulafa’, baca itu Tarikh At Thabari”
“Saya gak bisa baca kitab gundul Gus”
“Malu-maluin aja. Jadi santri NU gak bisa baca kitab gundul. Kayak Felix Siauw aja, orangnya gundul tapi takut sama kitab gundul. Istimbath hukum kok pakai terjemahan..!”
“Terus Gus..!”
“Ya itu, di dalam Islam yang penting substansinya. Jangan terjebak pada botol. Botol aqua tapi isinya madu, daripada botolnya dari botol emas tapi isinya khamr. Lha HTI, ISIS, itu kan lebih mementingkan botol daripada isi. Apalagi dalam konteks Indonesia plural, harus dicari botol yang bisa diterima semua pihak. Islam dan agama-agama lain, memberikan dasar nilai dalam penyelenggaraan negara”
“Lalu Gus..”
“Lha ormas seperti HTI, ISIS, itu kan sukanya bikin telinga orang merah. Yang tidak sesuai dianggap thoghut, kafir. Nah ini kan kacau. Ya mereka itu saya sebut Neo Khawarij. Khawarij kan bilang, La Hukma Illallah, lalu mengkafirkan dan membunuh Sayidina Ali. Ali sendiri pernah bilang begini, “Demi Allah, mereka tidak akan pernah mati. Mereka selalu hidup dalam sulbi-sulbi kaum laki-laki dan rahim-rahim kaum perempuan. Tapi begitu muncul pemimpin di antara mereka, akan segera terpotong, sehingga mereka hidup seperti para penyamun”
“Lantas Gus”
“Jadi kalau merujuk dawuhe Sayidina Ali, ya wajar kalau di mana-mana HTI ditolak, semua negara timur tengah menolak. Karena jalan yg dipakai pasti kudeta. Lha kalau HTI sekarang baru tingkat agitasi kepada rakyat. Nanti kalau sudah besar, ya berontak mereka itu. Kasus di berbagai negara Arab kan begitu. Jadi saya setuju kalau dibubarkan. Ibarat memadankan api sebelum api itu membakar seisi rumah”
“Kemudian gimana Gus”
“Sudah, sudah.., kamu ini wartawan dari tadi tanyanya cuma “terus Gus, lalu Gus, lantas Gus, kemudian Gus..Biar nanti saya tulis makalah aja..!”
“Njih, njih Gus…”
(Tanpa terasa satu jam lebih saya wawancara dg Gus Dur. Akhirnya saya pun minta pamit)
Buat Gus Dur, Lahul Fatihah..
Facebook Comments

About @beritasantri

Check Also

Agung Hercules Meninggal Dunia di Usia 51 Tahun

Kabar duka kembali datang dari industri hiburan Tanah Air.Agung Hercules dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (1/8/2019) …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *