Dua Orang Tionghoa dan Jimat NU

Seorang pria berwajah Tionghoa berdiri di hadapan lukisan Jimat NU karya Nabila Dewi Gayatri pada pameran tunggal bertajuk Sang Kekasih di Grand Sahid Jaya. Beberapa menit ia menatap lukisan tiga serangkai mulai dari kakek hingga cucu itu. Kemudian ia mengabadikan dirinya dengan lukisan itu dengan ponsel kamera dengan cara swafoto.

Ia mengaku tertarik kepada lukisan Jimat NU yang memuat wajah Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Lebih khusus, ia mengaku tertarik kepada KH Wahid Hasyim dia adalah kiai yang berpikir dan bertindak mengedepankan persatuan bangsa dengan menyetujui menghilangkan 7 kata pada Piagam Jakarta: “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Meski ada khusus lukisan KH Wahid Hasyim, menurut pria yang tak mau menyebutkan namanya itu, pada Jimat NU, ada Hadratussyekh dan Gus Dur. Kakek dan cucu menjadi pelengkap pada lukisan itu.

Pada Sabtu, (13/5) seorang berwajah tionghoa berbeda, dengan tato di tangan kanannya, tertarik pada lukisan Gus Dur. Lukisan itu berukuran paling besar dari yang lain. Ia dipajang di bagian muka dari sudut pandang pengunjung bila masuk dari pintu depan.

Lukisan itu menurut pria yang mengaku tinggal di Kemang, Jakarta, menampilkan rona Gus Dur yang tersenyum renyah, dengan latar belakang merah-putih. Ia suka lukisan itu.

Pameran lukisan wajah-wajah kiai bertajuk “Sang Kekasih” di Grand Sahid Jaya, Jakarta berakhir hari ini, Ahad (14/5). Pameran yang memajang 50 lukisan kiai-kiai Nusantara itu, dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. (Abdullah Alawi)

Facebook Comments

About @beritasantri

Check Also

Koh Steven, Mualaf Yang Rela Jual Mobil dan Rumah Hingga Rp12 M Demi Bantu Penanganan COVID-19

Seorang mualaf di daerah Yogyakarta, bernama Steven Indra Wibowo rela menjual rumah dan mobilnya dengan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *